Monday, September 22, 2008

XL Mulai Ngos-ngosan

Para operator tampaknya mulai menghadapi realita perang tarif yang selama ini berkecamuk. Paling tidak inilah yang terjadi pada XL. Operator yang satu ini termasuk pelopor telepon gratis, dengan ditambah embel-embel: setelah menit tertentu. Bahasan ini berlaku untuk kartu prabayar XL Bebas.

Realita yang dihadapi XL, adalah turunnya kualitas jaringan. Selain terjadi distorsi ketika menelepon, durasi telepon juga tidak bisa terlalu lama. Menurut pengalaman, dalam kondisi umum, pembicaraan tidak bisa lebih lama dari 30-32 menit. Ini tentunya tidak sesuai dengan promosi XL: Nelpon sampe puassss…

tarif

Kemudian untuk menyambut HUT Proklamasi RI, XL memperkenalkan dua program baru, yaitu Nelpon Semaumu dan SMS Semaumu. Dua program ini menawarkan tarif murah, masing-masing untuk telepon dan SMS.

Di awal promosi, program ini hanya berlaku untuk kartu perdana yang diaktifkan setelah tanggal 8 Agustus 2008. Para pengguna XL Bebas yang sudah ada, harus menunggu lebih lama lagi untuk menikmati program ini.

Harus diakui, promo yang ditawarkan XL ini cukup menggiurkan. Untuk program “Nelpon Sampe Puas”, hitungan tarif akan berhenti sampai menit tertentu, dan selanjutnya gratis. Program “Nelpon Semaumu” malah lebih berani lagi. Mulai pukul 00.00 hingga 17.00, setelah nelpon ke sesama XL senilai Rp 1000, berikutnya gratis, ke nomor lain, selama masih sesama XL. Dan untuk berpindah-pindah antar promo, pelanggan hanya mengeluarkan Rp 1000 per perpindahan. Cukup murah.

Masyarakat sepertinya benar-benar memanfaatkan peluang ini. Dan sayangnya, jaringan XL tidak siap menangani lonjakan traffic yang begitu besar. Ini terlihat dari semakin parahnya kondisi panggilan sejak promo “Nelpon Semaumu” diluncurkan.

Hal ini yang kemudian membuat XL meninjau ulang kebijakan tarifnya. Per 21 September 2008, untuk “Nelpon Sampe Puas”, XL menetapkan batas hanya sampai menit ke-15, setelah itu berlaku tarif Rp 0,5 per detik. Sementara untuk “Nelpon Semaumu”, berlaku batasan panggilan hingga 60 menit. Tentu saja pembatasan ini terlihat lucu, dan sama sekali bertolak belakang dengan “Sampe Puas” dan “Semaumu”.

Alasan XL adalah:
Dengan melihat antusiasme yang sangat besar dari pengguna XL terhadap program Nelpon Sampe Puas dan Nelpon Semaumu, serta untuk mengantisipasi agar tarif promo MURAH "Nelpon Sampe Puas" dan "Nelpon Semaumu" tetap dapat dinikmati dengan layanan berkualitas, maka diberlakukan ketentuan kewajaran pemakaian telepon pada program Nelpon Sampe Puas dan Nelpon Semaumu.

Apesnya, pemberlakuan tarif ini tidak dikomunikasikan ke pelanggan lewat ponsel. Padahal seharusnya tidak sulit bagi XL untuk mengirimkan SMS ke setiap pelanggan XL Bebas, apapun promo yang sedang mereka gunakan. XL merasa cukup hanya memberikan penjelasan lewat situs Web mereka. Dan sayangnya lagi, pemberlakukan tarif baru ini tidak disertai pembenahan layanan, karena meskipun sekarang lebih mahal, masih sering terjadi kegagalan panggilan atau putus di tengah jalan.

Ini adalah hasil dari program promosi yang diluncurkan tanpa mempertimbangkan respon yang luar biasa dari masyarakat. Dan yang menjadi korban adalah para pelanggan setia XL, yang sudah menggunakan layanan operator ini sebelum ada promo dan perang tarif.

Dan ini tampaknya merupakan tanda-tanda dari mulainya para operator kehabisan amunisi dalam perang tarif ini. Semoga saja ketika perang tarif ini benar-benar berakhir, para operator sudah siap dalam menawarkan layanan-layanan yang lebih baik. Sehingga para pengguna rela membayar lebih, untuk mendapatkan layanan yang lebih bagus.

Wednesday, July 9, 2008

Windows Update KB951478 vs. ZoneAlarm

Seperti biasa, di awal bulan Microsoft mengeluarkan update-update terbaru lewat Windows Update. Sebagian komputer diatur untuk menerima update secara otomatis, dan pengguna kemudian akan diminta untuk restart setelah update terpasang.

Hari ini, Rabu, 9 Juli 2008, Microsoft kembali mengeluarkan update bulanannya. Besarnya tidak seberapa, paling tidak untuk pengguna Internet broadband, yaitu 20an megabyte. Bagi pengguna Windows XP, seperti biasa, diperlukan restart setelah update terpasang.

Bagi para pengguna firewall ZoneAlarm, bersiaplah untuk terkejut dan tidak bisa mengakses Internet, karena terjadi "bentrokan" antara salah satu update, yaitu KB951748. Begitu Windows XP di-restart, Internet tidak akan berfungsi.

Hingga saat ini penyebabnya masih belum jelas. Tapi untungnya sudah ada pemecahan sementara.

  1. Menghapus Security Update KB951478
    Lakukan uninstall lewat applet Add or Remove Programs. Jika update ini tidak terlihat, coba beri tanda centang di "Show Updates". Sayangnya, jika Windows Update diatur untuk menerima update secara otomatis, Windows akan mendownload update ini begitu selesai restart dan komputer terhubung ke Internet

KB951748

  1. Menurunkan level keamanan ZoneAlarm ke Medium
    Metode kedua ini lebih disarankan, karena tidak perlu menghapus apapun. Di level Medium, komputer akan tetap terlindung

Medium

  1. Uninstall ZoneAlarm
    Ini merupakan yang paling tidak disarankan, terutama jika juga menggunakan fitur antivirus dan antispyware

Ketiga cara di atas merupakan pemecahan masalah yang sifatnya sementara, karena untuk jangka panjangnya bisa menurunkan efektivitas keamanan komputer. Diharapkan Microsoft segera mengeluarkan update untuk mengatasi masalah ini. Dan semoga updatenya bukan bulan depan, dalam paket Windows Update berikutnya.

UPDATE: ZoneAlarm mengeluarkan update untuk mengatasi masalah ini, yaitu versi 7.0.483.000. Update ini berlaku untuk seluruh varian ZoneAlarm, yaitu ZA Internet Security Suite, ZA Pro, ZA Antivirus, ZA Anti-Spyware, dan ZA Basic. Keterangan lebih lanjut dan link untuk download bisa dilihat di http://download.zonealarm.com/bin/free/pressReleases/2008/LossOfInternetAccessIssue.html. Microsoft, where are you?

Sunday, May 4, 2008

Operator CDMA Terbaik (katanya)

header_1 Mobile-8. Operator CDMA yang satu ini mendapatkan gelar terbaik dari Majalah Selular di acara Selular Award. Waktu pengumuman ini keluar, saya dan seorang rekan wartawan terus terang saja terkejut. Karena kita pikir mungkin Telkom masih lebih bagus dengan Flexi-nya.

Dan untuk tulisan kali ini, ada sentuhan pribadi karena saya sebagai pelanggan Fren sudah beberapa kali merasakan ketololan operator yang satu ini.

Yang pertama adalah ketika saya tahun lalu mengadakan perjalanan ke Australia. Waktu itu saya bawa ponsel Fren, supaya saya punya alternatif untuk bisa menelepon sewaktu di bandara. Apalagi naik Garuda, yang harus transit dulu di Denpasar, tengah malam. Sewaktu di sana, iseng-iseng ponselnya saya nyalakan. Indikator di layar: Roaming. Berarti ada sinyal. Semakin iseng, saya coba telepon ke nomor Vodafone Australia saya. Lho ternyata ada nada panggil. Tapi saya tutup saja, tidak saya angkat.

Sewaktu pulang, lagi-lagi transit di Denpasar. Ternyata Fren saya tidak bisa dipakai. Alasan yang terdengar di telepon adalah "Anda mempunyai masalah pada penagihan" atau yang mirip seperti itu lah. Saya heran, ini khan prabayar, kok bisa ada masalah penagihan. Cek pulsa pun tidak bisa. Saya coba telepon Customer Service. Mereka juga bingung dan cuma bisa kasih solusi untuk matikan ponsel, keluarkan batere, keluarkan RUIM card, dan kemudian masukkan semuanya lagi dan nyalakan (CATATAN: Kalau ada staf CS yang menyarankan hal ini untuk keadaan apapun, tidak perlu diikuti, karena memang tidak perlu.) Mereka bilang, status nomor saya adalah aktif. Sarannya, saya harus ke Mobile-8 Center. Karena tidak mau repot, saya beli nomor baru saja.

Masalah saya yang berikutnya adalah nomor pascabayar. Ini saya dapat karena bonus dari berlangganan Indovision. Sewaktu saya mendaftar, petugasnya sudah menjelaskan bahwa karena paket, minimal lama berlangganan adalah satu tahun dan saya akan dikenakan abonemen untuk empat bulan terakhir. Oke, sampai di situ saya mengerti.

Bulan-bulan awal tidak ada masalah. Tetapi mulai bulan Desember, yang adalah bulan ke-9, muncul item baru di lembar tagihan: Paket Internet sebesar Rp 50.000, sementara Abonemen nol. Saya sudah merasa kalau ini adalah abonemen. Tapi saya telepon saja ke CS. Mereka bingung. Selama tiga bulan saya telepon ke CS, jawabannya bisa beda-beda. SMS gratis senilai 50.000, Internet gratis senilai 50.000, dan sebagainya. Dan tidak ada yang tahu kalau saya adalah pelanggan lewat paket Indovision. Sebaliknya malah mereka mengira saya pelanggan korporat.

Menurut saya, ini adalah sebuah ketololan sistem Mobile-8, yang tidak bisa membedakan pelanggan pascabayar. Yang lebih aneh lagi, seorang staf CS mengklaim bahwa sistem mereka tidak memiliki catatan keluhan saya di bulan sebelumnya. Klaim ini kemudian dibantah sendiri oleh staf CS yang lain, di bulan berikutnya. Semakin aneh.

Seorang staf CS mengatakan bahwa abonemen muncul di item "Paket Internet" karena mereka tidak memiliki tempat untuk menuliskan abonemen bagi pelanggan lewat paket Indovision. Ini khan konyol. Kenapa tidak diletakkan di "Abonemen" saja?

Bulan Maret seharusnya adalah bulan terakhir untuk penagihan abonemen sebesar Rp 50.000, yang anehnya masih diletakkan di item "Paket Internet". Tapi kemudian di bulan April kembali muncul tagihan ini. Setelah lagi-lagi menelepon ke CS, dikatakan kesalahan ada di pihak mereka, dan abonemen tersebut akan dikredit di tagihan bulan Mei.

Terus terang saja, melihat dari cara kerja seperti ini, saya agak merasa yakin akan kembali menelepon CS Mobile-8 di bulan Juni. Karena saya merasa di bulan tersebut akan muncul lagi item "Paket Internet" sebesar Rp 50.000. Semoga saja keyakinan ini salah.

Sebagai pemakai berbagai operator selular, pengalaman ini tentu saja tidak mengenakkan. Dan ini adalah yang terburuk, dari seluruh pengalaman saya berbicara dengan Customer Service, untuk hal apapun. Sayangnya, menurut saya masalahnya tidak terletak hanya di Customer Service, tapi di sistem Mobile-8 secara keseluruhan. Dan ini bukan merupakan hal-hal yang seharusnya terjadi di sebuah operator yang mendapatkan gelar terbaik.