Para operator tampaknya mulai menghadapi realita perang tarif yang selama ini berkecamuk. Paling tidak inilah yang terjadi pada XL. Operator yang satu ini termasuk pelopor telepon gratis, dengan ditambah embel-embel: setelah menit tertentu. Bahasan ini berlaku untuk kartu prabayar XL Bebas.
Realita yang dihadapi XL, adalah turunnya kualitas jaringan. Selain terjadi distorsi ketika menelepon, durasi telepon juga tidak bisa terlalu lama. Menurut pengalaman, dalam kondisi umum, pembicaraan tidak bisa lebih lama dari 30-32 menit. Ini tentunya tidak sesuai dengan promosi XL: Nelpon sampe puassss…
Kemudian untuk menyambut HUT Proklamasi RI, XL memperkenalkan dua program baru, yaitu Nelpon Semaumu dan SMS Semaumu. Dua program ini menawarkan tarif murah, masing-masing untuk telepon dan SMS.
Di awal promosi, program ini hanya berlaku untuk kartu perdana yang diaktifkan setelah tanggal 8 Agustus 2008. Para pengguna XL Bebas yang sudah ada, harus menunggu lebih lama lagi untuk menikmati program ini.
Harus diakui, promo yang ditawarkan XL ini cukup menggiurkan. Untuk program “Nelpon Sampe Puas”, hitungan tarif akan berhenti sampai menit tertentu, dan selanjutnya gratis. Program “Nelpon Semaumu” malah lebih berani lagi. Mulai pukul 00.00 hingga 17.00, setelah nelpon ke sesama XL senilai Rp 1000, berikutnya gratis, ke nomor lain, selama masih sesama XL. Dan untuk berpindah-pindah antar promo, pelanggan hanya mengeluarkan Rp 1000 per perpindahan. Cukup murah.
Masyarakat sepertinya benar-benar memanfaatkan peluang ini. Dan sayangnya, jaringan XL tidak siap menangani lonjakan traffic yang begitu besar. Ini terlihat dari semakin parahnya kondisi panggilan sejak promo “Nelpon Semaumu” diluncurkan.
Hal ini yang kemudian membuat XL meninjau ulang kebijakan tarifnya. Per 21 September 2008, untuk “Nelpon Sampe Puas”, XL menetapkan batas hanya sampai menit ke-15, setelah itu berlaku tarif Rp 0,5 per detik. Sementara untuk “Nelpon Semaumu”, berlaku batasan panggilan hingga 60 menit. Tentu saja pembatasan ini terlihat lucu, dan sama sekali bertolak belakang dengan “Sampe Puas” dan “Semaumu”.
Alasan XL adalah:
Dengan melihat antusiasme yang sangat besar dari pengguna XL terhadap program Nelpon Sampe Puas dan Nelpon Semaumu, serta untuk mengantisipasi agar tarif promo MURAH "Nelpon Sampe Puas" dan "Nelpon Semaumu" tetap dapat dinikmati dengan layanan berkualitas, maka diberlakukan ketentuan kewajaran pemakaian telepon pada program Nelpon Sampe Puas dan Nelpon Semaumu.
Apesnya, pemberlakuan tarif ini tidak dikomunikasikan ke pelanggan lewat ponsel. Padahal seharusnya tidak sulit bagi XL untuk mengirimkan SMS ke setiap pelanggan XL Bebas, apapun promo yang sedang mereka gunakan. XL merasa cukup hanya memberikan penjelasan lewat situs Web mereka. Dan sayangnya lagi, pemberlakukan tarif baru ini tidak disertai pembenahan layanan, karena meskipun sekarang lebih mahal, masih sering terjadi kegagalan panggilan atau putus di tengah jalan.
Ini adalah hasil dari program promosi yang diluncurkan tanpa mempertimbangkan respon yang luar biasa dari masyarakat. Dan yang menjadi korban adalah para pelanggan setia XL, yang sudah menggunakan layanan operator ini sebelum ada promo dan perang tarif.
Dan ini tampaknya merupakan tanda-tanda dari mulainya para operator kehabisan amunisi dalam perang tarif ini. Semoga saja ketika perang tarif ini benar-benar berakhir, para operator sudah siap dalam menawarkan layanan-layanan yang lebih baik. Sehingga para pengguna rela membayar lebih, untuk mendapatkan layanan yang lebih bagus.